“Manusia adalah tawanan waktu. Penderita Demensia adalah tawanan di dalam sel di mana temboknya mendesak masuk. Semakin lama semakin cepat, Aku sesak napas. ” – Hal. 104
Hello, i’m back!
Setelah berbulan-bulan lamanya nggak aktif di blog akhirnya saya kembali juga, akhir-akhir ini saya udah mulai kuliah dan sibuk ngerjain tugas dan ikut kelas-kelas kepenulisan yang tujuannya ingin meningkatkan skill menulisku yang sudah merosot, terus juga lagi belajar hal-hal baru seperti belajar bahasa asing yang saat ini sedang mencoba konsisten untuk belajar.
Sudah lama ya saya nggak nulis review lagi karena jarang banget keluar rumah di saat pandemi gini, sekarang kan sudah bisa pergi kemana-mana setelah menjalani vaksin dan bebas pergi kemana aja asal tetap menerapkan protokol kesehatan. Seminggu lalu saya senang sekali bisa mampir ke toko buku sekian lamanya untuk mencari novel-novel yang bagus, rindu nggak sih ke toko buku? yup pastinya rindu donk!
Sudah lama banget saya nggak baca buku lagi dan sering mampir baca artikel/ cerpen di situs web atau sekedar baca ebook di ipusnas meskipun nggak sampai tuntas. Saya mampir ke toko buku cuman mengincar novel genre favorit HTM (Horor-Thriller-Mystery) nggak masalah sih seberapa mahal atau murah yang penting gasss aja!
Namun karena saya mau hidup berhemat akhirnya kebeli juga sebuah Novel Korea yang harganya lumayan murah bergenre Thriller. Judul bukunya “Catatan Harian Sang Pembunuh” karya Kim Young Ha. Bagi yang pecinta ke Korea termasuk novel saya langsung review ya.
Photo by Alya (Dokumen Pribadi)
Judul : Catatan Harian Sang Pembunuh
Penulis : Kim Young Ha
Genre : Thriller
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2013 (Kim Young Ha), 2020 (Gramedia)
ISBN : 9786020639550
Blurb :
Terakhir kali aku membunuh seseorang adalah 25 tahun yang lalu atau 26 tahun yang lalu? Kurang lebih begitulah.
Kim Byeong Su adalah mantan pembunuh berantai berumur 70 tahun yang mulai hilang ingatan akibat demensia. Demi mempertahankan ingatan yang tersisa, ia pun mencatat semua yang terjadi pada dirinya, termasuk kehadiran kekasih putrinya yang dicurigainya sebagai pembunuh berantai yang kini mengincar wanita-wanita di desa tempat tinggal mereka.
Kim Byeong Su harus memastikan putrinya tidak menjadi korban berikut. Ia pun memutuskan membunuh pria itu, sebelum ingatannya hilang seluruhnya.
*****
Sebelum saya mengulas buku, saya akan sedikit jelasin nih tentang Demensia dan Alzheimer.
Demensia adalah penyakit yang ditandai penurunan kemampuan mengingat, ini bukanlah penyakit melainkan sindrom terdiri dari kelompok gejala tanda diagnosis, masalah ini juga terjadi ketika otak dipengaruhi oleh penyakit tertentu. Demensia terjadi karena faktor usia serta mengidap degeneratif seperti Alzheimer, Parkinson, dan Hutington. Demensia menggambarkan serangkaian gejala yang mencakup hilang memori, masalah komunikasi & penalaran.
Sedangkan Alzheimer adalah sebuah penyakit umum dari Demensia, menurut Alois, Ahli Saraf Jerman yang pertama kali menjelaskan bahwa Alzheimer adalah penyakit fisik yang memengaruhi bagian otak, seseorang yang mengidap Alzheimer akan mengalami kekuarangan bahan kimia yang ada di otaknya. Bahan kimia tersebut terlibat dalam pengiriman pesan dalam otak.
Alzheimer juga disebabkan karena faktor usia, pembawaan genetik, masalah lingkungan, gaya hidup, dan kesehatan. Gejala antara Demensia dan Alzheimer sama-sama menyebabkan hilang ingatan, kehilangan memori, lupa, dan sulitnya berpikir karena merasa terganggu yang membuat ganggunya fungsi sehari-hari.
Bisa kita lihat seorang mantan pembunuh 70 tahun bernama Kim Byeong Su mnegidap 2 antara penyakit tersebut sehingga ia harus menulis catatan harian serta menyimpan suaranya sendiri maupun orang lain lewat alat perekam agar nggak mudah lupa. Di sisi lain, ia mempunyai anak angkat perempuan bernama Kim Eun Hee yang bekerja di laboratorium pertanian (yang sebenarnya bekerja sebagai perawat bagi pasien demensia), Eun Hee adalah seorang anak yatim piatu yang sebelumnya pernah tinggal di panti asuhan sebelum diadposi oleh si Byeong Su. Eun Hee sendiri juga nggak tahu kalau ibunya sudah tewas dibunuh oleh Byeong Su.
Hubungan mereka kian memburuk karena masalah Byeong Su-nya yang menderita gejala antara Alzheimer atau Demensia, ditambah lagi hadirnya Park Ju Tae yang merupakan kekasih Eun Hee yang membuat Byeong Su semakin curiga dengan Ju Tae yang ingin membunuh Eun Hee.
***
Menurut saya novel ini campuran thriller dan memuat hal psikologis gitu sih, saya membaca novel ini seperti membaca diary dan sedikit biografi tentang Kim Byeong Su dan gejala Demensia yang dideritanya sehingga berunjung Alzheimer. Si Byeong Su juga menceritakan perjalanan kehidupannya mulai dari masa lalunya, pembunuhan berantai, anak angkat Eun Hee, sampai kehilangan ingatannya dan sosok Ju Tae.
Novel ini cukup ringan sehingga jadi kelar bacanya, covernya yang simpel dan harganya juga lumayan murah. Awalnya saya mengira sedikit yakin sih dengan kecurigaan tokoh Park Ju Tae yang ingin membunuh si Kim Eun Hee dengan menyamar sebagai kekasihnya, seiring perjalanan alur cerita saya merasa agak terkejut dengan apa yang terjadi mereka di akhir cerita tersebut. Sayangnya sih endingnya agak membingungkan sih alias gantung sehingga saya jadi nggak tau nasib si tokoh utama, bisa saya bilang ini sedikit plot twist sih.
“Aku takut, jujur saja. Aku agak takut.” – Hal. 49
“Pikiranku kacau. Sementara ingatanku menghilang, otakku juga mulai kehilangan arah.” – Hal. 49
“Satu-satunya hiburan yang kurasakan adalah kenyataan bahwa aku bisa mati tanpa merasa tersiksa. Karena sebelum mati, aku pasti sudah berubah menjadi idiot yang tidak tahu lagi siapa diriku sendiri.” – Hal. 54
Refrensi :
- https://alzi.or.id/alzheimer-demensia/
- https://www.halodoc.com/artikel/beda-demensia-dan-alzheimer-penyakit-yang-rentan-menyerang-lansia
Terima kasih reviewnya Mba!
Ini isi bukunya lebih kayak diary atau kayak novel biasa yang ada percakapannya juga ya Mba?
Soalnya udah lumayan lama juga nih tertarik buat baca ini
kayak diary gitu kak, cuman di buku ini agak minim dialog
Wah boleh nihhh, tadi baruu aja mau nyari novel2 korea. Sejak baca nonfiksi dari Korea ituu, bahasanya enakk.
Ini seru keknya ya kak. Noted
Barusan bude saya wafat karrna alzheimer dan prkinson. Kadang suka sedih lihat org dengan alzheimer. Dan semoga saya ketika tua tidak mengidap penyakit itu.
Akhir-akhir ini, buku-buku dari Korea Selatan sana banyak menghiasi toko buku di dalam negeri. sebelum-sebelumnya, buku-buku terjemahan dari Bahasa Inggris yang paling banyak menghiasi rak buku, sekarang sudah banyak yang dari Korea sana. Salah satunya adalah novel yang Mbak tuliskan review-nya ini.
Menarik sekali fenomena ini!
Terima kasih tulisannya, Mbak. Saya jadi ingin membacanya.
Korea gitu sih yah, kalau ngga di khatamin asli bikin penasaran terus. Jalan ceritanya kadang nyeleneh tapi bikin kepo. Aku agak gimana gitu kalo baca thriller gini huhu.
Wow, gak kebayang pembunuh berantai punya diary. Thanks review bukunya kak
Baca review-nya aku jadi ingat salah satu film drama Korea yang pernah aku tonton tapi aku lupa judulnya. Ceritanya tentang kisah cinta pasutri dimana sang istri mengidap alzheimer sampai lupa dimana rumahnya, siapa diri dan suami. Bahkan sang istri ini sering linglung tapi suaminya tetap mencintainya sepenuh hati
Moment to remember bukan dulu saya pernah nonton film itu
kok liat cover nya aja udah sadis banget ya hehe.. apalagi baca judulnya, dapet nih feelnya si penulis 🙂
Bagus nih ceritanya. Coba aja di filmkan ya, pasti seru. Apalagi ada semacam pesan-pesan gitu dalam ceritanya. Keren-keren..
aku baca reviewnya aja udah ngeri2 sedep yaaa … gimana kalau baca komplit. Sesungguhnya aku selalu menghindari thriller begini … heheheh
Beuh dari judulnya aja serem ya kk. Gak nyangka isinya kek gini. Jadu pengen baca langsung
Aku kira hanya musik bnayak dr korea masuk kesini ternyata buku jg sedang hypes dr korea ya judulnya serem tp menarik
Salah satu genre yang kusukai nih yang kaya begini. Ini novel atau biografi mbak? Soalnya di Korea kan emang banyak tuh kasus2 pembunuh berantai, beberapa di antaranya ada yang udah difilmkan juga. Aku tahunya yang Memoirs of Murderer itu sih.. apa ini novel alih bahasanya ya?
Reviewnya keren mbak, terimakasih, aku jadi penasaran sama bukunya, lama nggak baca buku dengan tema seperti ini.
wah keren juga ya dibuat buku, jadi bisa berimajinasi sendiri ya mbak hehe.. lebih seru pasti dari film-film hehe
Seingat saya sempat nonton K-drama yang menemukan buku catatan harian milik seorang pembunuh tapi saat ditemukan dia mengalami lupa ingatan jadinya dia mengira buku harian itu adalah miliknya. Dari judulnya saya kira drama tsb diangkat dari novel ini ternyata nggak ya karena di novel pemerannya bukan mengalami hilang ingatan tapi penyakit alzheimer pasti bagus juga nih novelnya kalau diangkat jadi drama
Wah setelah ramai drakor sekarang buku yah. Keren bangets nih Korea. Pastinya seru baca novel ini. Jadi oenasaran sama bukunya
Topiknya serem, tapi kelihatannya jalan cerita ngga seseram itu yach. Apalagi endingnya dibuat nggantung. Hiks keterangan dimentia dan alzheimer jadi mengganggu konsentrasi.
serem banget
saking seremnya, kasus pembunuhan berantai jadi ide pembuatan drama korea
dan untuk pelakunya dibuat buku
Upayanya untuk menulis serta merekam sebagai bagian dari pemulihan dari dua penyakitnya ini layak diapresiasi. Menuruku tak mudah emang berada dalam kondisi dengan dua penyakit ini
Aku pernah nonton drakor yang mirip dengan cerita ini. Tapi tokoh utamanya bukan orangtua, jadi dia selalu menulis di buku harian ketika melakukan pembunuhan. Nah, suatu hari buku harian itu hilang & ditemukan orang yang mengalami amnesia, jd dia mengira klo dia ini pembunuh berantai karena dia mengira klo buku harian itu miliknya, haha… Seru pokoknya ceritanya.
Novelnya menarik nih, meskipun aku bukan penikmat genre yang ngeri2 sedap gitu, wkwkw cuma pesan2 kehidupannya keren2 sih apalagi ada unsur psikologis kita… Jadi ingin baca novelnya kak…
Rekomendasi buku yang oke nih, bikin penasaran plus berdebar pastinya karena genre nya yang bukan menye-menye.
dari judul dan covernya sudah bisa tebak ceritanya ke arah thriller tapi ternyata campuran unsur psikologis juga yaa..
menarik untuk dibaca saat waktu santai, resensinya juga keren tanpa bermaksud spoiler
terima kasih mba
Wah, nggak nyangka lho ini novel Korea. Awalnya saya kira ini novel Indonesia, soalnya temanya pembunuhan gini. Biasa nonton k-drama yang romance sih.
Aku penasaran dengan jalan ceritanya tapi begitu tahu ujungnya plot twist menggantung begitu jadi hilang keponya hahaha…. karena aku ga suka ujung yg spt ini…
Jadi Alzheimer adalah bagian dari Demensia yaa. Demensia atau bias Akita kenal dengan istilah pikun. Menarik. Hehe meskipun aku kurang suka thriller tapi kayaknya ini ga thriller Thriller banget.
Jadi penasaran pengen baca bukunya mba. Kisah yang menarik banget ini. Makasih reviewnya.
Novel ini pernah diangkat ke layar lebar belum sih, sinopsis nya agak mirip film memoir of murdered, hehehe. But its a good story thought, bikin penasaran. Semacam plot twist ya, anaknya korban dari aksi pembunuhannya malah diadopsi. Mirip mirip kisah si Ji-won di my name, hehehe
Kalau dibikin film keren nih ceritanya ngeri2 sedap gitu hehehe btw ternyata dimensia sama alzeimer beda ya mbak? aku baru tau lho..
Baca Blurbnya udah langsung penasaran, tapi kalau thriller endingnya ngga pasti gitu langsung males ga sih bacanya? Wkwkwk. Selera sih, tapi personally, aku kalau baca thriller kudu banget tau endingnya dengan jelas.